Setiap pulang sekolah, Budi selalu bersama Kusni karena searah ke rumah masing-masing. Ditengah perjalanan, tiba-tiba hujan turun dan memaksa mereka untuk berteduh. Mereka pun memilih sebuah pohon rindang untuk berlindung sementara dari guyuran hujan. Budi memang dikenal sedikit terbelakang (bukan mentalnya, tapi pikirannya, alias (maaf) 'bego'). Sedangkan Kusni memang orang yang biasa-biasa saja, tidak memiliki spesifikasi khusus (memang sih dalam cerita ini berperan sebagai figuran saja).
Berteduh menunggu hujan reda, tanpa sadar ada seekor ayam yang ikut berteduh satu pohon dengan Budi dan Kusni. Cukup lama Budi memandang ayam tersebut dengan jeli.
Lalu terbesit di benak Budi "Gue keujanan, ayam keujanan..."
"Gue neduh, ayam ikut neduh..."
"Apa jangan-jangan gue sama lagi kayak ayam ?!"
Budi pun bergegas berjalan keluar dari lindungan pohon dan akan membiarkan dirinya basah terguyur hujan.
Kusni terheran, dan bertanya "Lu mau ke mana, Bud?"
"Lo aja noh, mirip ayam!. Gue mah ogah!, mendingan keujanan, daripada kayak ayam!"
Kusni pun semakin terheran dan sadar bahwa penyakit Budi kembali kambuh.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar